PROFIL DESA
2.1. Kondisi Desa
Desa Watan Rumpia secara administrasi berada dalam wilayah Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo dengan luas wilayah ± 1.048 Ha
2.2. Sejarah dan Arti Desa Watan Rumpia.
Dibentuk pada Tahun 1994 yang pada awalnya berada dalam wilayah Desa Tengnga, kurung waktu setahun menjadi Desa Persiapan Watan Rumpia hingga Tahun 1995 menjadi Desa Definiif Watan Rumpia dengan Kepala Desa Pertama Bapak H.Baso Makkarodda
Awal kata Desa Watan Rumpia yaitu Watan berarti Induk dan Rumpia adalah sebuah kampung di diami “PETTA RUMPIA” [ H.ANDI ODDANG].
- Sejarah Pembentukan Desa
Desa Watan Rumpia pertama kali dipimpin oleh Kepala Desa yang bernama H.BASO MAKKARODDA
Adapun Kepala Desa Watan Rumpia sebagai berikut.
: H.BASO MAKKARODDA [ Tahun 1994 s/d 2009 ]
: BASO HAMID,SE [ Periode Pertama 2009 - 2015]
: BASO HAMID,SE [ Periode Kedua 2015 – Sampai Sekarang ]
2. Luas wilayah Desa Watan Rumpia adalah : ± 1.048 Ha
1. Batas-batas Desa Watan Rumpia.:
2. Sebelah utara : Desa Rumpia
3. Sebelah Timur : Desa Botto Tanre
4. Sebelah selatan :Desa Tengnga
5. Sebelah Barat :Desa Kelurahan Limpomajang dan Paria
2.3. Demografi Jumlah penduduk
Desa Watan Rumpia pada pertengahan tahun 2015 mencapai 1.965 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 984 jiwa dan perempuan sebanyak 981 jiwa, memiliki 340 KK sehingga
Usia angkatan kerja dapat dibagi dalam 3 kelompok yaitu :
1) angkatan kerja muda usia 15-24 tahun:
2) angkatan kerja sedang usia 25-54 tahun dan
3) angkatan kerja tua usia diatas 55 tahun.
Maka dari data diatas dapat menunjukkan bahwa ketersediaan tenaga kerja Desa
Watan Rumpia dari jumlah penduduk untuk angkatan kerja muda mencapai 19,079 %, angkatan kerja sedang sebesar 40,437 % sedangkan untuk angkatan kerja tua sebesar 14,855 %.
2.4.1. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat Desa Watan Rumpia termasuk masih pada tingkat sedang, karena kondisi ekonomi dan pemahaman akan pentingnya pendidikan pada tingkat yang sama, Desa memiliki 1 SD Negeri dan 1 Taman Kanak-kanak atau yang sejenisnya. Dan i Kelompok Bermain, Desa belum memiliki Sekolah Menengah Tingkat Pertama. Sehingga warga jika harus mengenyam pendidikan SLTP harus menempuh ke Desa Rumpia yang merupakan Desa tetangga.
2.4.2. Kelembagaan Desa
Kelembagaan desa yang ada sekarang ini sudah berjalan cukup baik hanya saja perlu peningkatan kapasitas pengurus agar lembaga yang ada bisa dan mampu mandiri dalam mengelola lembaga tersebut. Adapun lembaga yang ada yaitu :
1.Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan Mitra Pemerintah Desa Untuk Mengambil Kebijakan-Kebijakan
2.Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP- PKK)
3.Gapoktan merupakan gabungan kelompok tani yang bergerak pada kegiatan pertanian, peternakan, perkebunan dan kegiatan konseervasi lahan serta lingkungan.
4.Linmas (Perlindungan Masyarakat)
5.TKSK Desa Merupakan Forum Yang bergerak dalam bidang Kebencanaan.
6.Tim Pengelola Kegiatan (TPK) merupakan bentukkan dari kegiatan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) atau sekarang ini adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
7.Generasi Muda Desa merupakan lembaga pemuda yang bergerak pada kegiatan kepemudaan.
8.Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) merupakan lembaga yang yang bergerak dalam bidang pemberdayaan masyarakat.
2.5. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan faktor yang sangat penting dalam proses pembangunan wilayah guna peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Untuk sarana dan prasarana jalan Desa Watan Rumpia masih perlu pemikiran yang lebih dikarenakan pada jalan-jalan dusun atau jalan tani masih ada sebagian yang masih jalan tanah atau sudah dalam kondisi rusak untuk pengerasannya. Untuk sarana dan prasarana bidang pendidikan di Desa Watan Rumpia sudah memiliki 1 (satu) unit Sekolah Dasar, lalu sudah berdirinya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berubah program menjadi Kelompok Bermain (KB), namun untuk prasarana Gedung/Kelas pada saat ini masih belum permanem, belum lagi ruang perpustakaan dan ruang Kantor Pendidik. yang lainnya masih banyak kekurangan terutama juga Balai Desa yang belum ada dan Lembaga Desa yang masih belum mempunyai ruangan tersendiri, lapangan sepak bola yang tidak memenuhi standar, masih banyak lagi memerlukan biaya untuk pembangunan atau merehap bangunan infrastruktur yang ada di Desa Watan Rumpia.
2.6. Keadaan Ekonomi
2.6.1. Mata Pencaharian
Mata pencaharian masyarakat sangat dipengaruhi oleh dimana mereka tinggal dan hidup. Karena Desa Watan Rumpia termasuk dalam Desa Dataran sedang maka sebagain besar mengandalkan hidup pada hasil pertanian dan perkebunan baik itu pertanian sawah maupun pertanian kebun/Pekarangan. Ketersediaan tenaga kerja untuk Desa Watan Rumpia masih didominasi oleh lulusan SLTP atau yang sederajat hal ini dapat mempengaruhi kualitas kerja dan pengalaman serta pendapatan yang rendah, oleh karena itu mata pencaharian sebagian besar masyarakat adalah petani, buruh tani, Buruh Bangunan, serta menjadi buruh diluar Desa dengan penghasilan yang rendah. Dengan penghasilan yang rendah berpengaruh pada rendahnya tingkat pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat.
Berdasarkan Bidang Pekerjaan
PEKERJAAN |
% |
Petani Buruh tani Pegawai Negeri Sipil Pengrajin industri rumah tangga Pedagang keliling Peternak Montir TNI / POLRI Pensiunan PNS/TNI/POLRI Pengusaha kecil dan menengah Pengusaha Karyawan perusahaan swasta |
- - - - - - - - - - - - |
2.6.2. Pola Penggunaan Lahan
Desa Watan Rumpia memiliki lahan hutan seluas 14 Ha merupakan lahan milik Gajah Mada yang menjadi bagian dalam pengelolaan hutan bersama masyarakat sehingga secara administratif menjadi satu kesatuan dalam pengelolaan tata ruang Desa.
Luas Lahan
LAHAN |
LUAS |
SATUAN |
Luas pemukiman Luas persawahan Luas perkebunan Luas kuburan Luas pekarangan Luas taman Perkantoran Luas prasarana umum lainnya |
- - - - - - - - - |
Ha/m2 Ha/m2 Ha/m2 Ha/m2 Ha/m2 Ha/m2 Ha/m2 Ha/m2 Ha/m2 |
2.6.3. Pemilikan Ternak
Penduduk Desa Watan Rumpia mayoritas adalah Petani dan sebagian memelihara ternak, baik kambing, Sapi , Ayam dan Bebek. Disamping itu dengan maraknya kegiatan peternakan ternak dengan sistem kemitraan untuk memenuhi kebutuhan pasar maka di Desa Watan Rumpia ada sekitar 20 peternak yang mengelola ternak dengan rata-rata memelihara sebanyak 5 ekor.
Jumlah Peternak dan Populasi Hewan Ternak.
JENIS TERNAK |
JUMLAH PEMILIK (ORANG) |
JUMLAH POPULASI (EKOR) |
Sapi / Kerbau Ayam kampong Jenis ayam broiler Bebek Kambing |
- - - - - |
- - - - - |
2.6.4. Sistem Usaha Tani
Ditinjau dari komoditas yang diusahakan masyarakat adalah komoditas pertanian seperti padi, jagung, ketela, ubi jalar, komoditas kehutanan seperti komoditas kayu jati, dan kayu tahun lainnya. Komoditas unggulan pada sekarang ini sudah tidak ada lagi, hal tersebut dikarenakan jenis tanaman yang diusahakan sangat bervariasi. Namun lebih didominasi oleh hasil sawah berupa Padi.
2.7. Kondisi Pemerintahan Desa
-Jarak Ibukota Kabupaten dengan Desa sejauh : 35 Km Lama tempuh : 1.5 Jam menggunakan kendaraan bermotor.
-Jarak Pemerintah Kecamatan dengan Desa sejauh : 10 Km Lama tempuh : 15 menit menggunakan kendaraan bermotor
2.8. Pembagian Wilayah Desa
2.8.1. Batas Wilayah
-Sebelah Barat : Kel.Limpomajang dan Paria
-Sebelah Timur : Desa Botto Tanre
-Sebelah Selatan : Desa Tengnga dan Tajo
-Sebelah Utara : Desa Rumpia
2.8.2. Topografi
Desa Watan Rumpia berada pada sebelah timur ibukota kecamatan. Dengan memiliki topografi berbukit dengan berada pada ketinggian rata-rata 11.15 M dpl.
2.8.3. Iklim
Desa Watan Rumpia termasuk beriklim sedang dengan suhu rata-rata antara 23 OC - 30 OC dan kelembaban rata-rata 70% - 85% serta memiliki 2(dua) musim yaitu musim Penghujan dan musim Kemarau
2.8.4. Luas wilayah :
- Luas Wilayah Desa Menurut Penggunaannya
Luas wilayah Desa Watan Rumpia secara administratif seluas ± 1.048 Ha yang terdiri dari:
Tanah Sawah / Tegal : 836.13 Ha
Tanah Kering : ..... Ha
- Batas Wilayah
Letak |
Desa / Kelurahan |
Kecamatan |
Sebelah Utara |
Desa Rumpia |
Majauleng |
Sebelah Selatan |
Desa Tengnga dan Tajo |
Majauleng |
Sebelah Barat |
Kel.Limpomajang dan Paria |
Majauleng |
Sebelah Timur |
Desa Botto Tanre |
Majauleng |
- Orbitasi , Waktu Tempuh, dan Letak Desa
No |
Orbitasi dan Jarak Tempuh |
Keterangan |
1 |
Jarak ke Ibukota Kecamatan |
10 Km |
2 |
Jarak ke Ibukota Kabupaten/Kotamadya |
35 Km |
3 |
Jarak ke Ibukota Propinsi |
270 Km |
4 |
Waktu tempuh ke Ibukota Kecamatan |
15 Menit |
5 |
Waktu tempuh ke Ibukota Kab./ Kodya |
1.5 jam |
6 |
Waktu tempuh ke Fasilitas terdekat ( Ekonomi, Kesehatan, Pemerintahan ) |
0,0 jam |
- Ketersediaan Alat Angkutan
No. |
K e t e r a n g a n |
Ada / Tidak |
1 |
Setiap saat (Menit), Tiap Jam |
ada |
2 |
Setiap hari |
ada |
3 |
Setiap Minggu |
ada |
- Letak Desa : Dataran rendah
No. |
U r a i a n |
Keterangan |
1. |
Tinggi Tempat dari pewrmukaan laut |
11.15 m |
2. |
Curah Hujan rata-rata per tahun |
- |
3. |
Keadaan suhu rata-rata |
23-30 c |
4. |
Curah Hujan Tahunan |
8.000 mm/th |
5. |
Ketinggihan dari permukaan |
- |
- Topografi atau Bentangan Lahan
No |
Bentangan lahan |
Luas ( Ha ) |
1 |
Dataran |
- |
2 |
Perbukitan/Pegunungan |
- |
|
Jumlah |
569 |
- Kesuburan Tanah
No |
Tingkat kesuburan |
Luas ( Ha ) |
1 |
Sangat subur |
- |
2 |
Subur |
80,95 |
3 |
Sedang |
20,85 |
4 |
Tidak subur/Kritis |
- |
|
Jumlah |
100,70 |
2.8.5. Wilayah bawahan terdiri dari :
a.Kepala Dusun Lawakkasi
b.Kepala Dusun Tengnga