Desa Tosora adalah sebuah desa yang terletak disebelah timur Kota Sengkang Ibukota Kabupaten Wajo. Tosora merupakan salah satu Desa yang betrada di wilayah Kecamatan Majauleng yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian petani. oleh masyarakat yang berada disekitar Kabupaten Wajo mengenal daerah Tosora ini sebagai daerah berlatar belakang historis yang tak dapat dipisahkan dengan kelahiran Kabupaten Wajo.
Tosora umumnya dikenal sebagian masyarakat ibukota Kerajaan Wajo dimasa lampau, bahkan mungkin umumnya beranggapan bahwa kemunculan Kerajaan Wajo dimulai di Majauleng,anggapan semacam ini terpengaruh oleh cerita masyarakat yang berkembang.Tentang seorang putri Luwu yang diasingkan kemudian terdampar di Wajo.Kata Majauleng sendiri ini berasal dari kata '' Tossere '' yang artinya terdampar,karena konon menurut cerita rakyat, Putri Raja Luwu tadi dihanyutkan diatas rakit menelusuri laut di Teluk Bone yang kemudian terdampar di Majauleng.
Akan tetapi beberapa Lontara di Wajo menjelaskan bahwa Tosora pada masa lalu terbentuknya Kerajaan Wajo.Tosora hanya disebut '' Wajo - wajo ''. Wajo berarti artinya daerah yang bayang-bayang atau daerah satelit dari ibukota Kerajaan Wajo yaitu Boli.Untuk saat sekarang daerah Boli agak sulit dilacak jejaknya namun sebagai daerah satelit pada masa dahulu sudah tentu perkembangannya hampir menyamai Ibukota Kerajaan. Lalu sejak kapan Tosora dijadikan Ibukota Kerajaan Wajo.
Hampir semua lontara di Wajo menjelaskan bawha yang menjadikan Tosora sebagai Ibukota Kerajaan Wajo adalah Arung Matoa Wajo ke - XXIII yaitu Latenri Lai To Sengngeng yang memerintah kurang lebih 10 tahun 1660 - 1670. Nama sebuah kampong di Kerajaan Wajo yang tadinya disebut sebagai '' Wajo - wajo '' dimana Sangalla dari Toraja yang bergelar To Massorak Siwalie. Sehingga pada masa dahulu kalau orang Wajo mau kekampung itu dikatakan kita akan ke Kampungnya To Massorak. Ini merupakan ciri khas tradisi yang ada di Tosora pada masa itu. Dari kata To Massorak inilah yang menjadi Tosora, ketika Latenri Lai To Sengngeng diangkat menjadi Arung Matoa Wajo, beliau memindahkan ibukota Kerajaan dari Boli ke Tosora ( 1660 ).Sejak saat itu Tosora telah menjadi Ibukota Kerajaan Wajo.